Senin, 22 Juni 2009

nilai kehidupan


Pada suatu hari ada Seorang kakek tua yang ingin memulai pidatonya. Sebelum ia memulai pidatonya ia mengeluarkan selembar uang seratus ribu rupiah yang masih baru dan bertanya “siapa yang mau uang ini??”. Semua orang yang mendengarkan pidatonya itu langsung mengangkat tangannya dan berkata “saya,saya,saya”.
Lalu si kakek itu meremas-remas selembar uang seratus ribuan yang masih baru itu menjadi gumpalan di tangannya dan uang itu pun menjadi tidak karuan bentuknya. Lalu si kakek bertanya lagi pada semua, “siapa yang masih mau uang ini??”. Dan masih saja banyak yang berteriak “saya,saya,saya”.
Sekarang si kekek menginjak-injak uang seratus ribuan yang sudah tidak karuan itu dengan sepatunya yang kotor dan basah karena air hujan yang turun beberapa saat yang lalu. Dan sekarang uang seratus ribuan itu semakin tidak karuan bentuknya. Dan si kakek bertanya kembali pada semua orang yang mendengarkan pidatonya “siapa yang masih mau uang ini??” dan selalu masih banyak saja yang mengangkat tangannya dan berkata “saya masih mau,saya masih mau”.
Lalu si kekek berkata “sebenarnya kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian tadi, kita masih menginginkan uang itu walaupun uang tersebut sudah kumal,sedikit basah, dan kotor, uang itu tidak berkurang nilainya tetap seratus ribu rupiah begitupun kita walupun kita pernah menderita, jatuh, tertimpa masalah tetapi kita tidak kehilangan nilai kita. Kita masih akan tetap berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar