Kamis, 23 Juli 2009

Pelajaran dari sebuah lilin


Kita pAsti tau yang namanya lilin, waktu saya tatapi sebuah lilin saya dapati beberapa pelajaran bahwa lilin itu hanya bisa menyala pada tempat tertentu atau tempat yang tidak memiliki banyak angin yang besar yang bisa memadamkan lilin tersebut. Dari itu saya belajar bahwa hidup kita pun sebenarnya kadang seperti lilin. Kadang kita hanya bisa atau hanya mau hidup pada lingkungan yang membuat kita bahagia padahal hidup itu luas. Kita hanya berdiri ditempat yang sama dan kadang tidak ada kemauan untuk maju. Tapi ada sifat dari lilin yang saya kagumi yaitu bahwa lilin bisa menerangi lingkungannya yang gelap hingga akhirnya lilin itu padam. Sekarang saya sadar bahwa benar kata guru saya bahwa di dunia ini hal kecil pun bisa menjadi pelajaran bermakna. Saya ingin seperti lilin yang walaupun batas waktu untuk menyala (hidup) hanya sebentar tapi bisa memberikan manfaat untuk sekelilingnya memberikan cahaya yang walaupun tidak terang benderang tapi cukup menjadikan suatu harapan untuk menghilangkan ketakutan kita akan gelapnya dunia.
Sifat dari lilin yang lain yg saya temukan adalah ketika lilin sedang dalam kondisi mencair dan setetes cairan lilin tersebut mengenai kulit kita maka kita pun akan kepanasan dan tentu cairan itu pun akan membekas pada kulit kita. Nah kita pun begitu ketika kita dalam kondisi panas (marah) kadang kita mengeluarkan perkataan yang tanpa sadar menyakiti orang lain dan meninggalkan bekas di hatinya.. Ketika satu kata telah kita ucapkan bahkan menyakiti perasaan orang lain maka 100 ekor gajah pun tidak akan bisa menariknya kembali. Hati2lah dengan perkataanmu karena mulut adalah senjata yang cukup tajam..Banyak orang bijak yang berkata "perbanyaklah mendengarkan dari pada mengucapkan"....By bambang imam hermawan untuk hidup lebih baik. ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar